Tuesday, 23 September 2025

Hanya Sebatas Mimpi

 Katanya temenku, "Jangan terlalu benci sama cowok. Takutnya nanti kena karma."

Jadi walaupun sebel dituduh naksir dia, aku berusaha untuk bersikap baik dan menerima kehadirannya sebagai teman. Di saat kepepet, aku sering minta bantuan, dan dia selalu mau membantu.

Tapi suatu saat, ketika aku membalas kebaikannya dengan memberikan sebuah barang, dia salah paham dan mengira aku mencintainya. Sejak itu dia menghindar dan bersikap dingin padaku.

Tapi beberapa malam yang lalu, tiba-tiba aku memimpikannya.

Dalam mimpiku: dia datang ke rumah. Dia membantuku. Tapi ketika kita akan berpisah, aku minta nomor hp-nya. Dia bilang, "nggak usah. Kan, udah ada chat GPT." (Mungkin maksudnya dia karena chat GPT bisa memberikan saran dan arahan)

Dalam mimpiku, aku merasa kecewa karena biarpun ada chat GPT, tapi nggak bisa menggantikan fungsi sepenuhnya dari sesama manusia. Kemudian aku begitu sedih karenanya.

"Maaf ya, kalau sikapku bikin kamu takut. Iya, nggak apa-apa, aku udah biasa pakai chat GPT. Bahkan sekarang juga udah ada Meta, Gemini, dan Grok."

"Oh iya, soal perasaan ... Memang iya, aku sayang sama kamu, tapi bukan dalam hubungan romantis. Aku menganggap kamu sosok Kakak. Tapi nggak apa-apa, perpisahan justru mengajarkan aku untuk dewasa dan mandiri."

"Sekarang, aku udah nggak lagi mendambakan sosok kakak, aku cukup bahagia punya seseorang yang bisa dianggap adik. Luthfi di COC2, yang pintar, lucu, imut, dan menggemaskan. Meski Luthfi mungkin nggak tahu aku ada. Hahahaha...."

"Semoga kamu selalu mendapatkan kebahagiaan, apapun bentuknya. Aamiin ya Rabbal'alamin..."


No comments:

Post a Comment