Friday 18 March 2016

Dibalik Anak Istimewa Selalu Ada Ibu Yang Luar Biasa

 




Akhirnya selesai juga membaca buku yang istimewa ini. terima kasih banyak untuk Bu Frida yang telah menulis kisah inspiratif ini dan memberikan link download ebook ini secara cuma-cuma. Saya baru sempat mendownload kemarin setelah memiliki notebook sendiri.

Banyak hikmah dan pelajaran berharga yang saya dapatkan usai membacanya. Buku ini menyadarkan saya bahwa manusia itu tiada yang sempurna, dan tiada yang tak sempurna. Sebab dibalik apa yang orang nilai tak sempurna dari sosok Dek Wildan terdapat kesempurnaan yang tak dimiliki banyak orang yang biasa dinilai sebagai sosok sempurna oleh masyarakat umum.

Disiplin, teratur, tidak ingin merepotkan, dan selalu bersemangat adalah beberapa sikap baik Dek Wildan yang patut dicontoh. Sikap yang kadang kala tak dimiliki banyak orang yang dinilai sempurna. Sikap-sikap yang membuat saya sejak dulu selalu takjub saat membaca kisah ini. Sikap yang membuat saya pada akhirnya jadi mengagumi Dek Wildan dan selalu menunggu-nunggu kemunculannya dalam status Facebook Bu Frida dulu. Dan, saya sangat senang sekali ketika akhirnya status-status Ibu dibukukan.

Dulu status-status Bu Frida sering membuat saya teringat ibu saya. Walau jenis tantangan dan kesulitannya berbeda tapi ibu pasti juga mengalami kesulitan membesarkan anak yang “berbeda” seperti saya. Sejak itu saya mulai mencoba memahami, memaklumi, dan memaafkan jika ibu masih belum dapat memenuhi harapan atau melakukan kesalahan. Sejak itu saya belajar untuk tidak terlalu banyak menuntut, kecuali benar-benar perlu. Terima kasih Bu Frida, karena telah membuat hubungan saya dan ibu lebih rukun.

Status-status Bu Frida juga salah satu sarana saya belajar bagaimana menyusun kalimat, meletakkan tanda baca, dan hal-hal mendasar tentang tulisan. Saya terpukau dengan cara Ibu membuat kisah keseharian yang sederhana menjadi sangat menarik untuk dibaca. Kadang, saya sampai terhanyut seakan menyaksikan sebuah adegan langsung di depan mata saya.

Saya jadi teringat awal mula berkenalan dengan beliau. Ketika itu saya sedang iseng-iseng menuangkan ide dan hayalan dalam sebuah note Facebook, tanpa diduga ternyata ada yang menanggapi, saya pun saat itu menjadi girang sekali. Sejak itulah kita berteman di sosial media Facebook.


Sekali lagi, terima kasih banyak. sukses selalu ....

Ketika Pacar Sempurna Bukan Lagi Segalanya



Judul buku: At The Park
Penulis: Kristi Jo
Genre: Teenlit
Editor: Irna
Desain sampul: Orkha Creative
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: Agustus 2015
Tebal buku: 288 halaman
ISBN: 978-602-03-1857-8

Rasanya kehidupan Tiara Kristo itu sempurna sekali. Selain memiliki kecantikan yang membuatnya sering mendapat julukan mirip salah satu artis ternama dia juga pacar dari Raymond, seorang model terkenal, ganteng, sixpact, dan berkelas. Tetapi, siapa sangka dibalik kesempurnaan itu dia justru merasakan kehampaan setiap berjumpa dengan sang pacar. Terlebih sang pacar lama kelamaan jadi super rese dan menyebalkan.

Di tengah hubungannya dengan sang pacar yang mulai merenggang hadirlah sosok Alfred Effendi dalam kehidupannya. Cowok yang berbeda 180 derajat dari Raymond, baik dalam hal penampilan fisik, sikap, dan tujuan hidup. Mereka berjumpa di Doggy Park. Sejak itu kesamaan demi kesamaan yang mereka temukan dari diri masing-masing pelan-pelan membuat hubungan keduanya semakin akrab. Terlebih mereka sama penyayang binatang, terutama anjing.

Perlahan Tiara mulai merasakan benih-benih cinta tumbuh di hatinya. Saking dalamnya perasaan itu Tiara sampai tak bisa menahan diri untuk menyatakan cinta. Tetapi .... kok respon Alfred malah tidak seperti yang diharapkannya? Apa penyebabnya? Dan, bagaimana Tiara menyikapinya? Apa dia akan kembali ke pelukan sang pacar super sempurnanya?

Jujur novel ini terasa agak membosankan di awal. Gaya bercerita yang biasa saja, konflik percintaan yang mainstream, dan bertebarnya dialog yang garing dan tak begitu penting menjadi alasannya, menurut penilaian saya.

Tetapi perlahan novel ini berhasil membuka mata saya tentang bagaimana pemikiran dan perasaan para pecinta anjing. Membuat saya terhanyut dan mulai bisa menikmati ceritanya. Saya jadi bertanya-tanya apakah sang penulis memang pecinta anjing. Atau, barang kali dia sudah melakukan riset yang begitu mendalam sebelum menulis novel ini. Penggambarannya begitu detail, mudah dipahami, dan tampak nyata.

Kelebihan lain dari novel ini adalah terselipnya beberapa kejutan-kejutan kecil. Seperti misalnya tentang keadaan Alfred, sikap Alfred, dan beberapa plot-plot yang ada. Sehingga lumayan membuat kebosanan itu perlahan-lahan sirna. Bahkan, ketika sudah sampai di akhir-akhir saya langsung bersemangat membacanya hingga tuntas.