Dear pangeran...
apa kabar? kuharap engkau masih baik-baik saja. aku tulis surat ini tepat sehari setelah meninggalkanmu pergi.
dunia memang tak dapat menyaksikan dan mendengarnya, tetapi firasatku begitu kuat merasakan usahamu membuatku tetap bertahan. terima kasih banyak. aku menghargainya. namun, apalah artinya mempertahankan sebuah ikatan, entah apapun namanya, tanpa tujuan jelas ke mana arah berlabuhnya?
aku telah jenuh bermain dengan teka-teki, isyarat, atau apapun itu namanya. aku sudah lelah dengan upayaku menyesuaikan diri, walau kau tak pernah menuntutnya, tetapi aku sendiri yang sering kali merasa bersalah atas perbedaan ini. aku pun tak sanggup lagi menanti sesuatu yang tak pernah pasti. aku tak siap membayangkan jika akhirnya tak sesuai yang aku harap.
biarkan rasaku menepi. bebaskan aku mencari kebahagiaanku sendiri. aku tak akan pernah bisa membencimu. apalagi memendam dendam. kau sudah tahu kan tentang ambisi terbesarku dalam hidup? kau pun salah satu dari sedikit orang yang aku curhati tentang alasan dibalik ambisi itu. ijinkan aku berfokus dahulu untuk mengejarnya.
jangan tanyakan kabarku lagi. anggap saja aku baik-baik saja. jangan cari aku lagi. kecuali kau mau bersungguh-sungguh ke rumah dan bertemu ayah. terima kasih atas semua kebaikanmu selama ini. do'aku selalu untuk bahagiamu ...
apa kabar? kuharap engkau masih baik-baik saja. aku tulis surat ini tepat sehari setelah meninggalkanmu pergi.
dunia memang tak dapat menyaksikan dan mendengarnya, tetapi firasatku begitu kuat merasakan usahamu membuatku tetap bertahan. terima kasih banyak. aku menghargainya. namun, apalah artinya mempertahankan sebuah ikatan, entah apapun namanya, tanpa tujuan jelas ke mana arah berlabuhnya?
aku telah jenuh bermain dengan teka-teki, isyarat, atau apapun itu namanya. aku sudah lelah dengan upayaku menyesuaikan diri, walau kau tak pernah menuntutnya, tetapi aku sendiri yang sering kali merasa bersalah atas perbedaan ini. aku pun tak sanggup lagi menanti sesuatu yang tak pernah pasti. aku tak siap membayangkan jika akhirnya tak sesuai yang aku harap.
biarkan rasaku menepi. bebaskan aku mencari kebahagiaanku sendiri. aku tak akan pernah bisa membencimu. apalagi memendam dendam. kau sudah tahu kan tentang ambisi terbesarku dalam hidup? kau pun salah satu dari sedikit orang yang aku curhati tentang alasan dibalik ambisi itu. ijinkan aku berfokus dahulu untuk mengejarnya.
jangan tanyakan kabarku lagi. anggap saja aku baik-baik saja. jangan cari aku lagi. kecuali kau mau bersungguh-sungguh ke rumah dan bertemu ayah. terima kasih atas semua kebaikanmu selama ini. do'aku selalu untuk bahagiamu ...
Pasuruan 30-06-2016