Gugur
Waktu telah berlalu pergi
Tak mampu kuputar lagi
Jangan sesali yang terjadi
Cinta berguguran
Tak akan bersemi kembali
Peri Kecil Dalam Tempurung
Tuhan, jika bisa
Aku tak ingin tumbuh dewasa
menghadapi jutaan kerumitan dunia
merasakan pedihnya kecewa
Ingin kembali jadi bocah polos nan ceria
bermanja dalam peluk Ayah Bunda
bernaung dalam rumah sederhana
Tak perlu mengenal sang pangeran
idaman para putri kerajaan
menenggelamkank
menjeratku pada kerinduan
Tuhan, ijinkanku menutup tirai jendela
memejamkan sepasang mata
dan menyumpal kedua telinga
Aku tak ingin melihatnya bermesra di depan mata
tak mau mengenal siapa putri yang dipilihnya
Lebih baik aku tak tau apa-apa
dari pada aku terluka ...
Tuhan, ijinkanku menutup tirai jendela
memejamkan sepasang mata
dan menyumpal kedua telinga
Aku tak ingin melihatnya bermesra di depan mata
tak mau mengenal siapa putri yang dipilihnya
Lebih baik aku tak tau apa-apa
dari pada aku terluka ...
Ikhlas
Pisah,
bukan
pertanda kalah
Pergi,
bukan
berarti benci
Cinta,
tak selamanya harus
bersama
No comments:
Post a Comment