Begitu membaca sinopsis-nya yang puitis, aku langsung terpikat untuk meminjamnya dari aplikasi perpustakaan digital, Ijakarta.
Lagi-lagi aku tertipu sampulnya yang manis, karena kisahnya ternyata tidak sesederhana dugaanku. Penuh liku dan kerumitan, tapi mungkin memang seperti itu sebuah kisah. Supaya yang manis terasa sangat manis, harus dibumbui yang pahit-pahit dulu.
Novel ini menceritakan tentang seorang fashion desainer di Italia, yang tinggal bersama dengan seorang laki-laki tanpa ikatan pernikahan. Ya, setting kan di Italia, jadi harap maklum kalau tidak sesuai dengan budaya ketimuran yang aku anut.
Tapi tenang... Ini bukan novel plus-plus ala platform digital yang banyak adegan "panas" demi menggaet pembaca. Novel ini aman. Mereka tidak melakukan apa-apa. Maksudnya ke arah yang negatif. Hati Keira masih terikat pada seorang pria di masa lalunya, dan Radja adalah sosok laki-laki yang selalu melakukan apapun untuk wanita yang dicintainya, termasuk menjaganya.
Radja yang semula seakan ikhlas hanya menjadi sahabat, tiba-tiba termotivasi untuk menikah dengan Keira, dan memiliki anak-anak yang lucu. Tapi keinginan tersebut tidak sejalan dengan harapan Keira. Dia masih meragu.
Akhirnya mereka memutuskan untuk menjeda. Saling menjauh demi memantapkan hati. Keira kembali ke Indonesia dan berusaha menemui orang-orang di masa lalunya untuk memperbaiki hubungan.
Keira pun menemui ayahnya, yang telah berbahagia dengan keluarga barunya. Walaupun sederhana. Dia menikah dengan seorang wanita yang tidak secantik ibunya, tapi Keira mengerti, wanita itu tidak sedominan ibunya. Dia pun ikhlas setelah melihat ayahnya lebih punya kuasa, ketimbang dahulu saat bersama ibunya.
Keira juga mencari Giras, sahabatnya di masa lalu, yang berhasil mewarnai hidupnya yang monoton karena aturan-aturan yang diterapkan keluarganya. Sosok yang dulu sangat dibenci oleh warga desa, karena kerap dikaitkan dengan tindakan pencurian. Bukan tanpa alasan Giras melakukannya, dia memiliki banyak adik yang membutuhkan makanan, sementara kondisi ekonomi keluarganya berada di titik yang rendah.
Karena sebuah kejadian kedua orang tua Keira menitipkannya pada saudara di kota yang berbeda, demi memisahkan Keira dan Giras. Sekarang laki-laki itu telah berubah, menjadi pemandu olahraga yang memacu adrenalin. Yaitu paralayang dan arung jeram.
Keira juga mengunjungi ibunya, yang sekarang tidak lagi searogan dahulu. Beliau tinggal di rumah yang sama dengan saat Keira kecil, dan hanya ditemani seorang asisten rumah tangga.
Kini orang tuanya tak lagi menentang hubungannya dengan Giras, tapi ada tiga sosok yang membuat Keira bimbang. Seorang wanita bernama Novali dan anak yang diadopsinya, Nala, yang seakan berharap Giras menjadi pelengkap keluarga kecil mereka. Dan, Radja, sosok yang selalu ada di saat Keira terpuruk.
Radja adalah sosok pahlawan bagi Keira. Sosok siswa idola sekolah yang justru mencurahkan waktu dan perhatiannya untuk mencerahkan dunia Keira, dan mengabaikan banyak gadis di sekolah yang memujanya.
Berkat tindakan Radja yang mengirim karya Keira ke pengurus mading, Keira akhirnya dikenal dan dikagumi teman-teman di sekolah, membuatnya tampak sejajar dengan Radja. Radja adalah blasteran Indonesia - Eropa, sehingga setelah lulus sekolah dia terbang ke Italia, tinggal bersama sang ibu.
Perceraian kedua orang tuanya, yang berujung pada pernikahan baru ayahnya berakibat pada Keira. Dengan kekuasaan yang dimiliki keluarga ibunya, ayah Keira kehilangan pekerjaan dan tidak bisa lagi membiayai kuliah dan kehidupan sang putri.
Radja datang jauh-jauh dari Italia, dan mengajaknya tinggal bersama ibunya. Karena ibunya Radja menikah lagi, akhirnya tersisa Radja dan Keira yang tinggal bersama.
___
Walaupun dibuka dengan fakta yang tak sesuai budaya ketimuran, tapi novel ini memberikan banyak pelajaran.
Bahwa dalam sebuah pernikahan, keseimbangan itu diperlukan. Jika salah satu pihak terlalu dominan dan merasa benar sendiri, maka yang kemudian terjadi adalah dua kemungkinan, bercerai, atau tetap bersama tapi tidak akan pernah bahagia. Ini yang terjadi pada rumah tangga ayah dan ibu Keira.
Walau seburuk apapun kelakuan seseorang, bukan berarti dia tidak bisa berubah. Giras adalah sosok inspiratif, di mana dia akhirnya berusaha keras untuk berubah menjadi lebih baik.
Dan, aku sangat salut dengan pemikiran yang berbeda dari penulis, "Tidak selamanya cemburu itu tanda cinta."
Radja sangat mencintai Keira, tapi tidak suka mengumbar kata-kata rayuan, dan tidak pernah menunjukkan kecemburuannya pada hubungan Keira dan Giras. Karena dia tidak pernah memandang dari sudut pandang kebahagiaan diri sendiri, dia lebih mementingkan kebahagiaan Keira. Jadi jika Keira bahagia bersama Giras, maka Radja akan mengikhlaskannya.
Jadi buat cewek-cewek yang sering mengeluh, "pacarku kok nggak pernah merayu," dan "dia kok nggak pernah kelihatan cemburu," Jangan sedih dulu. Mungkin dia setipe dengan Radja.
***
Aku suka endingnya, sudah seharusnya Keira bersama pria itu. Siapa dia? Baca aja sendiri 😝
____
Novel ini membuatku baper karena dua hal, "Nama belakang Radja," dan "Radja yang tidak pernah menampakkan kecemburuannya, tapi ternyata begitu dalam mencintai Keira."
_____
Quote favorit:
"Kita memang hanya memiliki satu hati, tapi kita bisa menyayangi beberapa orang dalam satu waktu. Tentu dengan tingkatan berbeda, dalam ruang-ruang redup hingga terang benderang. Hanya hati kita yang mengetahui siapa yang menempati ruang dan tingkatan yang mana. Dan, seharusnya itu tidak tertukar."
"Meskipun pada praktiknya, kualitas strata pendidikan tidak menjamin kualitas berpikir, berbicara, dan bertindak seseorang."
____
Sinopsis:
“Ketika dirimu terpisah dari seseorang di masa lalu,
tidak serta merta jejaknya terhapus dalam ingatanmu.
Seberapa jauh pun engkau pergi, sebahagia apa pun tawamu mampu tergelak. Ia akan terus menguntit, hingga engkau harus kembali.”
Mengingat dirinya, aku seperti melukis sketsa dari garis terakhir. Menemukan kegembiraan, tawa, jahil dan tangis pada kurun waktu yang lampau. Setidaknya, aku dapat mengenang, bahwa aku pernah merasa bahagia di masa laluku. Bersamanya... sketsa cintaku terasa tak pernah usang.
Namun, ketika aku menemukanmu. Ataukah engkau yang menemukanku? Keseharianku seakan diselingi alunan lagu dengan lirik-lirik yang merdu. Kau mengenalkanku pada kehidupan yang memiliki begitu banyak warna. Kau juga yang menggenggam erat tanganku di saat aku harus membuat keputusan tersulit.
Kehadiranmu bagai pilar untukku dapat bersandar, dan membantuku agar selalu berdiri tegar.
Judul Buku : Menjeda (Mencari Muara Cinta)
Penulis : Adya Pramudita
Editor : Anin Patrajuangga
Penerbit : PT. Grasindo
Terbit : 2014
Tebal Buku : 266 + vi halaman
ISBN : 9786022513
No comments:
Post a Comment